Our Project

Kontraktor Listrik

  • Pemasangan Listrik Baru & Tambah Daya tegangan menengah dan rendah (200. 250. 500. 800. 1000. 1600. 2000. 2500 Kva)
  • Penyedian Kabel & Instalasi dari PLN hingga user
  • Pengadaan Penangkal Petrir & Penanaman Arde
  • Pengadaan Panel Listrik atau Instalasi & Perbaikan
  • Instalasi Kubikel atau Perawatan & Perbaikan
  • Instalasi Trafo atau Perawatan & Perbaikan
  • Load bank Test kelistrikan
  • Penyedian Genset dan Instalsi

Instalasi CCTV

Pemasangan CCTV (Closed Circuit Television) adalah proses menginstal dan mengonfigurasi sistem pengawasan video untuk memonitor dan merekam aktivitas di area tertentu. Sistem CCTV sering digunakan untuk tujuan keamanan dan pemantauan di berbagai lingkungan, termasuk rumah, kantor, toko, gedung, pusat perbelanjaan, dan area publik lainnya. Berikut adalah deskripsi pemasangan CCTV yang mencakup langkah-langkah dan manfaatnya:

  1. Survei Lokasi: Tim pemasangan CCTV akan melakukan survei lokasi yang akan dipasangi kamera CCTV. Survei ini bertujuan untuk mengidentifikasi area yang perlu dipantau, titik strategis untuk pemasangan kamera, dan aspek teknis lainnya.

  2. Perencanaan Desain: Berdasarkan survei, tim akan merancang desain pemasangan CCTV yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik lokasi. Desain ini mencakup penempatan kamera, tipe kamera yang akan digunakan, jaringan kabel, dan infrastruktur pendukung lainnya.

  3. Pemilihan Kamera CCTV: Tim akan memilih kamera CCTV yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pengawasan. Jenis kamera yang dapat dipilih termasuk kamera dome, kamera box, kamera pan-tilt-zoom (PTZ), dan kamera inframerah untuk pengawasan malam hari.

  4. Pemasangan Kabel: Pemasangan kabel merupakan langkah penting dalam pemasangan CCTV. Kabel yang digunakan biasanya berupa kabel coaxial atau kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) untuk mentransmisikan video dan data antara kamera dan sistem rekaman.

  5. Instalasi Peralatan: Setelah kabel dipasang, tim akan melakukan instalasi perangkat CCTV, termasuk kamera, DVR (Digital Video Recorder), NVR (Network Video Recorder), monitor, dan peralatan pendukung lainnya.

  6. Konfigurasi Sistem: Setelah pemasangan fisik selesai, tim akan mengkonfigurasi sistem CCTV. Ini termasuk mengatur pengaturan kamera, menyambungkan sistem ke jaringan, mengatur opsi perekaman, dan menghubungkan sistem dengan aplikasi pemantauan jika diperlukan.

  7. Uji Coba dan Pemeliharaan: Setelah konfigurasi selesai, tim akan melakukan uji coba untuk memastikan sistem berfungsi dengan baik. Pemeliharaan rutin juga akan dilakukan untuk memastikan sistem tetap beroperasi optimal.

Manfaat Pemasangan CCTV:

  1. Keamanan dan Pencegahan Kriminalitas: CCTV membantu mengawasi dan merekam aktivitas di area tertentu, sehingga dapat mencegah tindakan kriminal dan memberikan bukti jika terjadi insiden.

  2. Pemantauan 24/7: CCTV memungkinkan pemantauan area secara terus-menerus, bahkan di malam hari, yang membantu memastikan keamanan dan kenyamanan.

  3. Pengawasan Karyawan: Di lingkungan bisnis, CCTV dapat digunakan untuk memantau kinerja karyawan dan memastikan kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan.

  4. Bukti Hukum: Rekaman CCTV dapat digunakan sebagai bukti dalam investigasi kriminal atau perdata.

  5. Mengurangi Risiko Pencurian: Praktik pemasangan CCTV di toko-toko dan area publik dapat mengurangi risiko pencurian dan kehilangan barang.

  6. Pemantauan Jarak Jauh: Sistem CCTV modern sering dilengkapi dengan fitur pemantauan jarak jauh, yang memungkinkan pengguna untuk mengakses rekaman dan pemantauan secara online melalui perangkat seluler atau komputer.

Dengan pemasangan CCTV yang tepat, Anda dapat meningkatkan tingkat keamanan dan pengawasan di lingkungan Anda. Penting untuk bekerja dengan penyedia jasa profesional yang berpengalaman dalam pemasangan CCTV untuk memastikan sistem berfungsi dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan Anda.

 

Pengadaan Jasa Konstruksi

Pengadaan jasa konstruksi adalah proses penerimaan atau pemilihan pihak ketiga atau kontraktor untuk melaksanakan proyek pembangunan, renovasi, atau perbaikan suatu bangunan, infrastruktur, atau fasilitas lainnya. Proses ini melibatkan sejumlah tahapan yang bertujuan untuk memastikan bahwa kontraktor yang dipilih memiliki kualifikasi, kapabilitas, dan pengalaman yang sesuai untuk menyelesaikan proyek konstruksi dengan sukses. Berikut adalah deskripsi umum tentang pengadaan jasa konstruksi:

  1. Penyusunan Rencana Proyek: Tahap awal dalam pengadaan jasa konstruksi melibatkan penyusunan rencana proyek yang rinci. Rencana ini mencakup spesifikasi teknis, gambar, jadwal pelaksanaan, perkiraan biaya, dan persyaratan lain yang diperlukan untuk proyek konstruksi.

  2. Pembuatan Dokumen Tender: Setelah rencana proyek disusun, dokumen tender atau undangan tender dibuat. Dokumen ini berisi informasi tentang proyek, persyaratan kualifikasi kontraktor, prosedur penawaran, dan kriteria evaluasi penawaran.

  3. Pengumuman Tender: Dokumen tender diumumkan secara terbuka, biasanya melalui papan pengumuman, situs web resmi, atau media lainnya, agar para kontraktor yang berminat dapat mengajukan penawaran untuk proyek tersebut.

  4. Penerimaan Penawaran: Para kontraktor yang berminat mengajukan penawaran sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam dokumen tender. Proses penerimaan penawaran ini biasanya memiliki batas waktu tertentu.

  5. Evaluasi Penawaran: Setelah batas waktu penerimaan penawaran berakhir, pihak pemilik proyek atau tim evaluasi akan mengevaluasi penawaran yang masuk. Evaluasi mencakup aspek kualifikasi, pengalaman, rencana pelaksanaan, dan harga penawaran dari masing-masing kontraktor.

  6. Pemilihan Kontraktor: Berdasarkan hasil evaluasi, pihak pemilik proyek akan memilih kontraktor yang dianggap paling sesuai dan memiliki kualifikasi terbaik untuk melaksanakan proyek konstruksi.

  7. Penandatanganan Kontrak: Setelah kontraktor terpilih, pihak pemilik proyek dan kontraktor akan menandatangani kontrak. Kontrak ini berisi detail kesepakatan tentang lingkup pekerjaan, jadwal pelaksanaan, biaya, dan syarat-syarat lain yang terkait dengan proyek konstruksi.

  8. Pelaksanaan Proyek: Setelah kontrak ditandatangani, kontraktor akan memulai pelaksanaan proyek konstruksi sesuai dengan rencana dan jadwal yang telah disepakati.

  9. Pengawasan dan Pemantauan: Selama pelaksanaan proyek, pihak pemilik proyek akan melakukan pengawasan dan pemantauan secara teratur untuk memastikan proyek berjalan sesuai dengan rencana dan standar kualitas yang ditetapkan.

  10. Penyelesaian dan Serah Terima: Setelah proyek selesai, pihak pemilik proyek akan melakukan serah terima dengan kontraktor. Penyelesaian proyek juga meliputi evaluasi akhir tentang kualitas pekerjaan dan kepuasan terhadap hasil yang dicapai.

Pengadaan jasa konstruksi memainkan peran krusial dalam keberhasilan proyek konstruksi. Dengan melalui proses pengadaan yang transparan dan profesional, diharapkan proyek dapat diselesaikan dengan efisien dan memenuhi standar kualitas yang diharapkan.

Scroll to top